Menlu Retno Bahas Isu Pengungsi Rohingya dengan Komisioner Tinggi PBB

Menlu Retno Bahas Isu Pengungsi Rohingya dengan Komisioner Tinggi PBB

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) bertemu dengan Komisioner Tinggi UNHCR Filippo Grandi (kanan) di Kantor PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin (11/12/2023).--Foto: ANTARA/HO-platform X Menlu_RI/aa.

SIASAT.CO.ID - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, melakukan pertemuan dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, guna membahas tantangan yang dihadapi Indonesia terkait kedatangan pengungsi Rohingya.

Pertemuan tersebut berlangsung di Jenewa pada Senin (11/12), di mana Retno menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dengan datangnya pengungsi Rohingya secara bertubi-tubi.

"Dalam pernyataan daring pada Rabu, saya sampaikan, terdapat dugaan kuat masalah penyelundupan dan perdagangan manusia," ujar Retno selama pertemuan tersebut.

Selama pembicaraan empat mata yang berlangsung terbuka, Retno menyebut Grandi memahami dengan baik tantangan yang dihadapi Indonesia.

Grandi berkomitmen bahwa UNHCR akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah ini, termasuk memberikan bantuan yang mendukung kehidupan para pengungsi.

BACA JUGA:Jokowi: Indonesia Butuh Investasi Triliunan Dolar AS Demi Emisi Nol Bersih 2060

"Saya juga menekankan kepada UNHCR untuk terus mendorong negara pihak Konvensi Pengungsi agar segera memulai proses resettlement, sehingga beban tidak dialihkan ke negara lain seperti Indonesia," tambah Retno.

Jumlah pengungsi Rohingya yang memasuki wilayah Indonesia terus meningkat. Menurut UNHCR, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah tiba di Indonesia sejak November 2023, dengan setidaknya 300 orang mencapai Aceh dalam sepekan terakhir.

Pada pekan lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan dugaan kuat terkait keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan manusia dalam peningkatan jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia.

Meskipun bukan anggota Konvensi Pengungsi PBB, Indonesia tetap memberikan bantuan dan tempat penampungan sementara untuk para pengungsi atas dasar kemanusiaan.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya memberikan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi dengan memprioritaskan kepentingan masyarakat lokal.

Sumber: