Siswa SMA Al-Azhar BSD Ikuti Simulasi Konferensi PBB di Amerika

Siswa SMA Al-Azhar BSD Ikuti Simulasi Konferensi PBB di Amerika

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat menerima kedatangan 16 Siswa SMA Al Azhar BSD di Puspemkot Tangsel yang akan mengikuti kompetisi di Amerika Serikat.--Foto: Dok. Pemkot Tangsel

SIASAT.CO.ID - 16 siswa dari SMA Al-Azhar BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat kehormatan untuk mengikuti National High School Model United Nation (NHSMUN) atau kompetisi simulasi konferensi PBB di Amerika Serikat.

Kepala Sekolah SMA Islam Al-Azhar BSD, Moch Mukrim, pada hari Minggu mengatakan bahwa para siswa tersebut akan berangkat pada 27 Februari dan mengikuti kegiatan di Amerika Serikat hingga 13 Maret 2024.

Mukrim menjelaskan bahwa kompetisi tersebut merupakan simulasi konferensi PBB terbesar dan paling bergengsi. Para siswa akan mengangkat dan membahas isu-isu global dari perspektif Indonesia.

"Anak-anak kita akan bertemu dengan delegasi dari berbagai negara. Mereka akan membahas beberapa tema yang sudah ditentukan, seperti ekonomi, politik, sosial dan lainnya. Tentu saja, pembahasan akan dilakukan melalui perspektif Indonesia," ujarnya, Minggu (25/2/2024).

Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong siswa-siswi untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, berpikir kritis dan sistematis, serta kemampuan bernegosiasi, berargumen, dan berbicara di depan publik.

BACA JUGA:Membingkai Kesenjangan Kawasan Tangerang Antara Cisauk dan BSD

"Di sana, para siswa akan bertemu dan berkolaborasi dengan siswa-siswi dari berbagai negara. Hal ini tentu akan membawa kebanggaan tersendiri dan kesadaran bahwa kita sebagai warga Indonesia dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap pemecahan masalah global," jelasnya.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengingatkan para siswa untuk menjaga sikap dan percaya diri saat mengikuti NHSMUN di Amerika Serikat. Ia menekankan bahwa kepercayaan diri harus ditunjukkan dalam setiap penampilan mereka.

"Saya bersyukur ada delegasi dari Tangsel. Saya berharap ini menjadi pengalaman mereka yang paling berharga seumur hidup dan hasilnya dapat membentuk karakter mereka sebagai anak Al-Azhar, anak Tangsel, dan sebagainya. Ini adalah pengalaman hidup," kata Benyamin.

Sumber: