SIASAT.CO.ID - Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu (16/7/2023) disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi menyinggung situasi tahun politik yang semakin panas dalam pidatonya. Ia juga menyindir tindakan para politisi partai politik yang sering kali mencatut namanya dan gambarnya untuk kepentingan Pemilu 2024 mendatang.
Presiden Jokowi juga membahas istilah 'arahan Pak Lurah' yang digunakan oleh para politisi sebagai kode agar calon presiden yang mereka dukung mendapat dukungan masyarakat, seolah-olah telah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi. Ia mengungkapkan istilah ini dengan sentuhan humor dan tawa hadirin.
"Saat ini sudah memasuki tahun politik. Sedang tren di kalangan politisi dan partai politik, setiap ditanya capres dan cawapresnya, jawabannya: belum ada 'arahan Pak Lurah'. Saya sempat mikir, siapa ini Pak Lurah? Sedikit-sedikit kok Pak Lurah? Belakangan saya tahu, yang dimaksud Pak Lurah ternyata saya," kata Presiden Jokowi disambut gemuruh tawa hadirin.
Meskipun begitu, Presiden Jokowi menyadari bahwa penyalahgunaan namanya untuk Pilpres 2024 adalah nasib seorang presiden. Ia mengatakan bahwa foto dirinya dipasang di banyak tempat di seluruh Indonesia bersama dengan foto calon presiden 2024, meskipun masa kampanye belum dimulai.
BACA JUGA: Gibran Tak Diundang ke Pertemuan PDIP di Semarang, Ada Apa?
“Saya tegaskan, saya ini bukan ketua umum parpol, bukan juga ketua koalisi partai, dan sesuai ketentuan undang-undang, yang menentukan capres dan cawapres itu adalah parpol dan koalisi parpol. Jadi saya ingin mengatakan, itu bukan wewenang saya. Bukan wewenang Pak Lurah. Bukan wewenang Pak Lurah, sekali lagi," ujar Presiden Jokowi.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Tanimbar dari Maluku saat menyampaikan pidato kenegaraannya.
Para tokoh seperti Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin beserta istri, Presiden Ke-5 RI Hj Megawati Soekarnoputri, Ibu Negara Ke-4 RI Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan sejumlah tokoh penting lainnya juga hadir dalam acara tersebut.