SIASAT.CO.ID - Penjabat Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, mengapresiasi penurunan jumlah desa tertinggal di daerah tersebut berkat berbagai program percepatan pembangunan daerah yang dijalankan dengan baik.
"Tahun 2019, terdapat 16 desa tertinggal dan 182 desa sangat tertinggal, namun pada 2023, angkanya menurun menjadi 78 desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal," ujar Iwan Kurniawan dalam keterangan di Lebak pada Sabtu (18/11/2023).
Sejak Lebak ditetapkan sebagai daerah tertinggal pada 2004, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak aktif mempercepat pembangunan daerah dengan program pengentasan kemiskinan.
Langkah-langkah tersebut melibatkan mantri keliling dalam bidang kesehatan serta peningkatan sarana dan prasarana puskesmas.
Pada sektor infrastruktur, pembangunan jalan masuk desa dilakukan menggunakan aspal hotmix dan jalan beton untuk jalan kabupaten guna mendukung kelancaran transportasi. Peningkatan juga terjadi dalam cakupan air bersih, sanitasi, dan perbaikan gedung SD.
BACA JUGA:Di Lebak, Harga Gabah Kering Melonjak Jadi Rp 8.200 per Kg
Dalam konteks ekonomi, Pemkab Lebak menerapkan kebijakan pembangunan daerah setempat sebagai kontributor lumbung pangan nasional.
Maka dari itu, pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembangunan desa guna mengubah desa tertinggal menjadi desa maju dan berkembang.
Pada tahun 2019, tercatat 182 desa tertinggal dan 16 desa sangat tertinggal di daerah tersebut. Namun, pada 2023, angka tersebut berhasil menurun menjadi 78 desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal.
Iwan Kurniawan menyatakan keberhasilan ini didasarkan pada indeks pembangunan desa dan kerja keras semua pihak.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, saat menghadiri Hari Percepatan Pembangunan Daerah (PPD) di Kabupaten Lebak, Jumat (17/11), mengajak warga untuk bersama-sama memerangi kemiskinan dan kebodohan.
BACA JUGA:Bayi di Lebak Meninggal dalam Angkot Saat Perjalanan ke RS
"Mari bersama-sama berjuang bersama bupati dan gubernur untuk menghapus kemiskinan dan kebodohan di seluruh wilayah Banten," ujarnya.
Iskandar menekankan bahwa Banten memiliki potensi hebat dan luar biasa, sehingga warganya harus bangga.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memberikan penghargaan kepada lembaga dan pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen dalam percepatan pembangunan daerah.