Repnas Yakin Gerakan Pilpres Sekali Putaran Mampu Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi

Rabu 20-12-2023,16:48 WIB
Reporter : Khalid Syaifullah
Editor : Bustamil Arifin

Menurutnya, dana yang dibutuhkan untuk pilpres dua putaran mencapai sekitar Rp 17 triliun. Menurut Anggawira, dana tersebut dapat lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk program-program lain yang lebih positif.

“Yang jelas, secara efisiensi bisa lebih cepat dan hemat biaya karena dana sekitar 17 triliun tersebut bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih positif,” jelasnya.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Unggul Dominan dalam Simulasi Pilpres Satu Putaran

Anggawira juga menekankan bahwa dari segi waktu, pilpres sekali putaran lebih efisien dan memberikan kepastian, khususnya bagi pelaku ekonomi dan investor. Keadaan ekonomi dan politik yang kondusif memegang peranan penting dalam keputusan dan operasional bisnis mereka.

“Pelaku ekonomi sudah tahu harus berbuat apa setelah pemilu selesai. Lainnya, menghindari polarisasi seperti yang terjadi pada pemilu 2019, sehingga situasinya lebih kondusif karena kita sudah belajar dari pengalaman sebelumnya,” kata Anggawira.

M. Qodari sebelumnya menjelaskan bahwa pelaksanaan pilpres 2024 sekali putaran memberikan sejumlah manfaat, antara lain efisiensi waktu, penghematan biaya, dan menciptakan situasi yang lebih damai.

Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan kepastian politik dan mengurangi potensi polarisasi ekstrem seperti yang terjadi pada momen politik sebelumnya.

Lebih lanjut, pilpres 2024 sekali putaran juga diestimasi dapat menghemat biaya hingga Rp 17 triliun, yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan mendesak, termasuk subsidi bagi masyarakat yang membutuhkan.

BACA JUGA:Dukungan Kuat dari Jokowi, SBY, dan Luhut Buka Peluang Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Dari segi politik, Qodari berpendapat bahwa pemilu satu putaran dapat menjaga stabilitas dalam negeri dan mengurangi ancaman polarisasi di masyarakat.

"Saya melihat potensi polarisasi ini besar sekali karena begitu calon hanya dua, maka akan berhadapan termasuk isu-isu primordial dan agama yang mungkin muncul," kata Qodari.

Kategori :

Terpopuler