Angka Kematian Bayi di Serang Meningkat

Kamis 11-01-2024,13:00 WIB
Reporter : Khalid Syaifullah
Editor : Rio Alfin

SIASAT.CO.ID - Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Serang mencapai 63 kasus pada tahun 2023, mengalami peningkatan dari 32 kasus pada tahun 2022, demikian disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang.

Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, mengatakan bahwa angka kematian bayi terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, terdapat 13 kasus kematian bayi, sedangkan pada tahun 2022 terdapat 32 kasus, dan pada tahun 2023 terdapat 63 kasus.

Data ini didapatkan dari laporan yang diterima oleh Dinkes dari setiap Puskesmas di enam Kecamatan di Kota Serang.

Menurut Hasan, salah satu faktor penyebab kematian bayi adalah berat badan lahir rendah (BBLR), yang dapat menyebabkan berbagai masalah pada bayi, seperti gagal pernapasan atau asfiksia.

"Sebanyak 26 persen kematian bayi disebabkan oleh asfiksia atau gagal bernapas, karena bayi lahir dengan berat badan rendah," ujar Hasan.

BACA JUGA:Jumadi, Pahlawan Warga Serang yang Ditembak Saat Gagalkan Perampokan

Hasan mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi hingga mencapai angka nol.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan dan persalinan di kalangan masyarakat.

"Masyarakat selalu diharapkan untuk mengikuti kegiatan posyandu, agar ibu hamil dapat terdeteksi apakah tekanan darahnya tinggi atau tidak, apakah mengalami kekurangan darah atau anemia atau tidak," tambahnya.

Selain itu, Dinkes Kota Serang juga memberikan tablet tambah darah secara gratis selama 90 hari kepada seluruh ibu hamil di Kota Serang.

"Program ini memberikan tablet tambah darah selama 90 hari secara gratis, dan dapat didapatkan saat mengikuti kegiatan posyandu," pungkas Hasan.

Kategori :

Terpopuler