Optimisme BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Positif di 2024

Rabu 07-02-2024,15:25 WIB
Reporter : Habibi Abdillah
Editor : Rio Alfin

SIASAT.CO.ID - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyampaikan optimisme bahwa kinerja positif perekonomian Indonesia akan terus berlanjut di tahun 2024.

"Kalau sekarang 2023 alhamdulillah sudah oke. Pada 2024 dengan potensi yang dimiliki oleh Indonesia, kami masih sangat percaya diri bahwa tahun ini kita bisa tumbuh di rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen," ungkap Destry dalam Economic Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Menurutnya, kinerja positif ekonomi Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah serta peluang bonus demografi masyarakat. Dengan banyaknya usia produktif saat ini, diyakini dapat mendorong permintaan domestik, baik dari sisi konsumsi rumah tangga maupun investasi.

Selain itu, restrukturisasi ekspor yang kini lebih fokus pada produk olahan juga diyakini dapat memperkuat struktur ekspor Indonesia.

Destry juga menyoroti kinerja inflasi yang relatif terjaga berkat kebijakan BI dan pemerintah. Terlebih, dengan meningkatnya tren e-commerce, transparansi harga semakin terbuka.

BACA JUGA:Addin Jauharuddin Jadi Ketum GP Ansor, Fokus Garap Sektor Ekonomi

"Oleh karena itu, kami percaya inflasi 2024 akan berada dalam 2,5 persen plus minus 1 persen," tambahnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyatakan bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2023 tumbuh kuat dan meningkat meski terjadi perlambatan ekonomi global.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023 mencapai 5,04 persen secara year on year (yoy), naik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 4,94 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada triwulan IV-2023 didukung oleh hampir seluruh komponen Produk Domestik Bruto (PDB).

Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47 persen (yoy) seiring dengan kenaikan mobilitas terutama pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang meningkat.

BACA JUGA:Sri Mulyani: Fragmentasi Geoekonomi, Tantangan Kompleks Bagi Indonesia

Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 18,11 persen (yoy) didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan pemilu. Konsumsi pemerintah juga meningkat sebesar 2,81 persen (yoy) berkat belanja barang dan belanja pegawai.

Investasi tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy) terutama didorong oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan peningkatan aktivitas penanaman modal.

Sementara itu, ekspor tumbuh sebesar 1,64 persen (yoy) didukung oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif meski terjadi penurunan harga komoditas ekspor unggulan. Ekspor jasa juga membaik seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.

Kategori :

Terpopuler