Siksaan dan Pandangan Islam Soal Perselingkuhan

Siksaan dan Pandangan Islam Soal Perselingkuhan

SIASAT.CO.ID - Perselingkuhan merupakan sebuah tindakan yang mengacu pada ketidakjujuran seseorang dalam menjalin hubungan.

Secara umum perselingkuhan terjadi ketika muncul ketertarikan secara fisik pada lawan jenis yang bukan pasangan resmi.

Ketertarikan antara lawan jenis memang wajar terjadi namun akan menjadi berbahaya jika ketertarikan tersebut mengacu pada dua indikator, yaitu kedekatan emosional dan kerahasiaan.

Menurut Johnson (2005), perselingkuhan merupakan sebuah tindakan yang dirasakan dan dialami sebagai pengkhianatan yang menyakitkan dari suatu kepercayaan.

Baca Juga: Hukum Wanita yang Menolak Menikah dan Efek Psikologis yang Diterimanya

Perselingkuhan juga merupakan ancaman dalam suatu hubungan. Tindakan tersebut merusak ikatan kasih sayang dan cinta pada pasangan.

Sedangkan Islam memandang perselingkuhan seperti tindakan berzina, berkhianat, dan tidak memegang amanat yang telah diberikan kepada pasangan untuk setia.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagian dari zina untuk setiap manusia, dia akan mendapatkannnya dan hal itu tidak boleh dihindari, zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan, dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan akan membenarkan atau mendustakan semuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis tersebut dijelaskan beberapa bentuk yang dapat digolongkan ke dalam definisi perselingkuhan, yaitu:

1. Zina dengan melihat, yaitu pandangan yang diharamkan ketika seseorang melihat lawan jenis dengan nafsu atau melihat gambar yang tidak senonoh selain gambar pasangannya.

2. Zina lisan dengan ucapan, yaitu sebuah pembicaraan yang diharamkan dengan maksud untuk merayu lawan jenis atau menebar pesona.

3. Pertemuan, yaitu sebuah interaksi fisik dengan tujuan untuk bersenang-senang dan mencari kepuasan baru dengan lawan jenis.

4. Melakukan hubungan fisik, yaitu bersetubuh dengan yang bukan pasangan sah.

Sumber: