Mengingat Kembali Jasa Keturunan Rasulullah Saw di Nusantara

Mengingat Kembali Jasa Keturunan Rasulullah Saw di Nusantara

Kontroversi dan fitnah tersebut berhasil diredam oleh para Kyai Nahdlatul Ulama (NU). Sebab bagi para ulama Nusantara, memulyakan para zuriat Nabi, baik dari Ba'alawi maupun Walisongo adalah kewajiban mutlak umat Islam.

Melihat sikap para ulama kita beberapa tahun lalu, harusnya membuat oknum-oknum yang menyebarkan kebencian pada habaib dan Sayyid merasa malu!

Jasa Keturunan Nabi Saw di Nusantara

Narasi pribumi vs pendatang yang disebar oleh buzzer nasi bungkus itu sudah tak relevan. Mata mereka harus melihat bahwa keluarga Jamalullail berkontribusi mendirikan kerajaan di Malaka, keluarga Al-Qadri berjasa menghidupkan Kalimantan.

Keluarga Bin Yahya juga menjalin hubungan erat dengan Kesultanan Yogyakarta. Habib Hasan bin Toha bin Yahya adalah menantu Sultan Hamengkubuwono II sekaligus Senopati agungnya.

Dari rekam sejarah Nusantara yang sudah jamak diketahui umum ini, nampaknya cukup para sidang pembaca menilai, apakah fitnah para pembenci zuriat Rasulallah itu valid atau tidak.

Mengutip ucapan Gus Dur:

"Hanya orang bodoh yang mengatakan batu permata dibilang batu koral dan yang paling bodoh batu permata kok dihargakan batu kerikil, mereka para cucunya Rosululloh SAW datang kenegeri ini merupakan karunia Tuhan yang terbesar dan hanya orang yang Kufur nikmat kalau tidak mau mensyukurinya"

Sumber: