Tangkapan Ikan Nelayan Pandeglang Meningkat Tajam 100 Persen, Sumbangkan Pendapatan Ekonomi Pesisir

Tangkapan Ikan Nelayan Pandeglang Meningkat Tajam 100 Persen, Sumbangkan Pendapatan Ekonomi Pesisir

Kapal nelayan di Pantai Carita Pandeglang, Banten pada sore hari siap melaut mencari ikan di perairan Pulau Peucang dan Ujung Kulon serta di sekitarnya.--Foto: ANTARA/Mansyur

SIASAT.CO.ID - Tangkapan nelayan di Pandeglang, Banten, mengalami peningkatan tajam hingga 100 persen dalam tiga bulan terakhir, memberikan kontribusi positif pada pendapatan ekonomi masyarakat pesisir.

Herman (50), seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Carita Pandeglang Rabu (29/11/2023), menyatakan, "Kini, setiap kali melaut, kami bisa mendapatkan sebanyak 300 kilogram Ikan, naik dari sebelumnya 150 kilogram."

Nelayan di pesisir Banten bagian barat saat ini memperoleh hasil tangkapan ikan yang melimpah, terutama dengan mencari ikan di perairan Selat Sunda bagian utara hingga Lampung. Nelayan diarahkan untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau karena letusan yang membahayakan.

Jenis ikan yang meningkat tangkapannya meliputi tongkol seberat 2 kilogram, kuwe 2 kilogram per ekor, gurita, ikan tuna, cakalang, kakap merah, dan lainnya.

"Peningkatan ini menciptakan transaksi pelelangan ikan sekitar Rp10 juta, naik dari sebelumnya Rp5 juta. Pendapatan bersih setelah memotong biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM) mencapai Rp1 juta," ujar Herman.

BACA JUGA:Dinas Koperasi Kota Cilegon Sukses Bantu UMKM, Pelaku Usaha Raih Omzet Ratusan Juta

Nelayan lainnya, Sarmid (60) dari TPI Teluk Labuan, Pandeglang, menyatakan bahwa ia sekarang dapat memperbaiki rumahnya karena hasil tangkapan ikan meningkat 100 persen, dari 100 kilogram menjadi 200 kilogram.

"Biasanya, setelah transaksi pelelangan, kami membawa pulang Rp1,2 juta, meningkat dari sebelumnya Rp600 ribu," kata Sarmid.

Para nelayan fokus mencari ikan di sekitar Pulau Peucang, Tanjung Lesung Ujung Kulon, hingga Pulau Rakata, karena di sana terdapat populasi ikan besar seperti tongkol, tenggiri, tuna, dan lainnya.

Mayoritas nelayan Pandeglang adalah nelayan tradisional yang menggunakan perahu berkapasitas di bawah 15 gross tonnage (GT). Mereka cenderung menghindari melaut saat cuaca buruk di perairan Selat Sunda untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Yanto, petugas TPI Teluk Labuan Pandeglang, mengimbau nelayan tetap waspada dan berhati-hati mengingat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, meskipun cuaca saat ini relatif normal di perairan Selat Sunda bagian selatan dan utara.

Sumber: