IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Acuan The Fed

IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Acuan The Fed

Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.--Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/aa.

SIASAT.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak naik pada Rabu, menjelang pengumuman suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).

IHSG dibuka naik sebanyak 21,09 poin atau 0,29 persen ke posisi 7.213,31. Sementara itu, Indeks LQ45, yang mencakup 45 saham unggulan, naik 4,69 poin atau 0,48 persen ke posisi 976,40.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia di Jakarta menjelaskan, "Indeks di Asia pagi ini dibuka melemah menjelang keputusan suku bunga acuan The Fed.

Investor juga mengantisipasi rilis sejumlah data ekonomi Asia, seperti inflasi bulanan Australia, Manufacturing PMI China, penjualan ritel Jepang, serta produksi industri di Korea Selatan dan Jepang."

The Fed mengadakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa (30/01) dan Rabu (31/01), dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level 5,25-5,5 persen.

BACA JUGA:Rupiah Menguat Didukung Intervensi Bank Indonesia

Proyeksi penurunan suku bunga pada Maret 2024 atau Mei 2024 saat ini menjadi topik perdebatan di kalangan investor.

Kontrak berjangka Federal Funds Rate (FFR) memperkirakan peluang 98 persen bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga.

Investor juga memperhatikan data ekonomi terbaru dari AS. Data Consumer Confidence Index (CCI) AS yang dirilis oleh The Conference Board naik ke level 114,8 pada Januari 2024, dari level 108.0 pada Desember 2023.

Ini adalah level tertinggi sejak Desember 2021 dan menunjukkan peningkatan CCI selama tiga bulan berturut-turut.

Di pasar obligasi, yield surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 3 bps menjadi 4,06 persen.

BACA JUGA:DPR Ingatkan Pemerintah Tak Hamburkan APBN untuk Akuisisi Saham Vale

Di sisi lain, indeks saham utama di Wall Street berakhir variatif pada perdagangan kemarin, dengan NASDAQ turun karena investor menunggu laporan keuangan dari beberapa perusahaan teknologi besar.

Pasar saham regional Asia pagi ini bergerak variatif, dengan indeks Nikkei, Hang Seng, dan Shanghai melemah, sementara indeks Straits Times menguat.

Sumber: