Wapres Ma'ruf Amin: Film Dirty Vote Bagian dari Dinamika Politik di Indonesia

Wapres Ma'ruf Amin: Film Dirty Vote Bagian dari Dinamika Politik di Indonesia

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/2/2024).--Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.

SIASAT.CO.ID - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, menyatakan bahwa film dokumenter berjudul "Dirty Vote" yang dirilis melalui kanal YouTube pada Minggu (11/2) merupakan bagian dari dinamika politik yang ada di Indonesia.

"Saya kira itu adalah dinamika dari politik kita. Tentu pemerintah, jika sasarannya adalah pemerintah, pasti akan memperhatikan suara-suara tersebut," ujar Wapres Ma'ruf saat ditemui di Istana Wakil Presiden Jakarta, Senin.

Wapres menilai bahwa suara-suara atau aspirasi terkait Pemilu 2024, termasuk melalui film dokumenter tersebut, harus direspons dengan baik.

Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah Pemilu dapat berjalan dengan lancar, dan kekhawatiran tentang perpecahan di tengah masyarakat harus dihindari.

Ia meminta agar Pemilu tidak memunculkan permusuhan, tetapi sebaliknya harus membawa kebaikan dan memperbaiki keadaan.

BACA JUGA:Ma'ruf Amin: Mundur Sebagai Menteri Adalah Hak, Tidak Ada Masalah

"Jangan sampai Pemilu malah menimbulkan masalah yang menyebabkan kemunduran kita karena adanya permusuhan," katanya.

Selain itu, Wapres juga meminta semua pihak dan lembaga terkait, termasuk KPU dan Bawaslu, untuk menjaga agar Pemilu berjalan dengan baik, jujur, dan adil.

"Di tempat pemungutan suara, sudah ada pelaksana, ada juga saksi-saksi, dan semua ikut mengawasi. Semoga tidak ada ketidakjujuran. Itu adalah harapan kita semua, agar Pemilu berjalan lancar," kata Wapres.

Film dokumenter "Dirty Vote" disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menyampaikan bahwa film tersebut merupakan bentuk edukasi bagi masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

Setelah diunggah di YouTube pada Minggu (11/2), film tersebut telah dilihat oleh 3,2 juta akun dan disukai oleh 214 ribu pengguna YouTube.

Sumber: