Zulhas Minta Koalisi Prabowo Tak Baper Jika PKS Gabung Kabinet

Zulhas Minta Koalisi Prabowo Tak Baper Jika PKS Gabung Kabinet

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan pesan kebangsaan dalam Milad 20 PKS di Jakarta, Ahad (29/5).--Foto: Dok. PKS

SIASAT.CO.ID - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas, menyatakan ia tidak keberatan jika NasDem, PKB, atau bahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, dalam kontestasi politik, kemenangan dan kekalahan adalah hal yang biasa. Ia menekankan bahwa tidak perlu terlalu emosional, apalagi sampai menganggapnya sebagai pertaruhan hidup dan mati.

"Memberikan pelajaran penting bagi kita bahwa pemilu-pilpres itu biasa, proses politik, jangan baper. Jangan dibawa seperti hidup dan mati," ujar Zulhas usai rapat koordinasi wilayah dan acara halal bihalal PAN Jatim di Hotel Vasa, Surabaya, Selasa (30/4/2024).

Zulhas juga mengingatkan bahwa PAN juga bergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi, meskipun pada Pemilu Presiden 2019 lalu, partainya merupakan bagian dari koalisi yang kalah.

"Biasa jika kalah, pihak yang kalah bergabung dengan pihak yang menang. Saya juga bergabung dengan [koalisi] Pak Jokowi," katanya.

BACA JUGA:Pakar Sebut Partai Koalisi Prabowo-Gibran Tetap Akan Bertambah

Sekarang, PAN menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang menang. Oleh karena itu, menurut Zulhas, tidak masalah jika partai dari koalisi yang kalah bergabung dengan pihak yang menang.

"Iya, sekarang [partai] saya yang menang [di koalisi] Pak Prabowo. Kemarin yang kalah bergabung dengan kita, tidak masalah, biasa saja," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa tidak khawatir jatah kursi PAN akan berkurang jika partai lain di luar koalisi awal bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Apakah jatah kursi atau kepentingan Indonesia? Kita memilih kepentingan Indonesia yang lebih besar, untuk menjadi negara maju, untuk kesejahteraan rakyat. Kita memilih persatuan, itu yang kita pilih, yang kita pilih berdasarkan kepentingan nasional," pungkasnya.

Sumber: