Basarnas Banten Sisir Nelayan yang Alami Kecelakaan Laut

Minggu 07-01-2024,08:00 WIB
Reporter : Khalid Syaifullah
Editor : Bustamil Arifin

SIASAT.CO.ID - Badan Pencarian dan Pertolongan atau SAR Nasional (Basarnas) Banten sedang melakukan penyisiran untuk seorang nelayan yang mengalami kecelakaan laut di Perairan Tanjung Panto, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.

Nelayan yang terseret gelombang bernama Ahmid (28) dan berasal dari Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.

Kejadian kecelakaan laut ini terjadi pada Sabtu (6/1) pukul 11.00 WIB, ketika korban sedang mencari gurita di sekitar Perairan Tanjung Panto menggunakan ban.

Namun, tiba-tiba korban diterjang gelombang tinggi dan terbawa arus laut, sehingga terlepas dari ban dan menghilang.

Saat ini, Basarnas Banten bekerja sama dengan tim SAR gabungan sedang melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian di Perairan Tanjung Panto.

BACA JUGA:Produksi Udang Nasional Melejit, Menteri Kelautan Targetkan Capai 2 Juta Ton di 2024

Mereka menerima informasi dari Polairud pada pukul 13.05 WIB dan telah mengerahkan Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Lebak.

Namun, hingga malam ini, Basarnas Banten dan tim SAR gabungan belum berhasil menemukan korban yang hilang akibat terseret arus gelombang. Tinggi gelombang di Perairan Tanjung Panto mencapai 2.5 meter, sehingga menyulitkan proses penyisiran di sekitar pantai.

Pencarian korban dilakukan di dua titik, baik di tengah laut maupun melalui jalur darat. Tim SAR gabungan berjalan kaki menelusuri jalur darat di sekitar Pantai Tanjung Panto hingga Pantai Sawah Kabayan.

Sayangnya, hingga saat ini, Basarnas Banten dan tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD Lebak, Tagana Lebak, nelayan, dan masyarakat setempat belum berhasil menemukan korban.

Pencarian akan dilanjutkan pada Minggu (7/1) besok, mengingat cuaca yang kurang bersahabat saat ini.

Kategori :

Terpopuler