Ekspedisi Perubahan Ubah Bareng di Banten: Mendengar Keresahan Warga di Serang dan Pandeglang

Rabu 10-01-2024,06:00 WIB
Reporter : Jabbar Baskara
Editor : Syahrul Ramadhan

SIASAT.CO.ID - Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng telah dimulai di Provinsi Banten. Mereka mengunjungi beberapa titik, termasuk Desa Turus Patria di Kabupaten Pandeglang pada hari Senin (8/1) dan Bumi Tirtayasa di Kabupaten Serang pada Selasa (9/1/2024).

Tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk mendengarkan keresahan warga.

Di Desa Turus Patria, Ubah Bareng bekerja sama dengan Sekolah Cita-cita. Mereka langsung mendengar curhatan dari warga. Pendiri Sekolah Cita-cita dan warga asli desa Turus, Ade Miftah Lutfan, mengakui hal tersebut.

"Dalam Desa Turus Patria, warga memiliki keluhan terkait beberapa hal. Yang paling utama adalah masalah infrastruktur jalan. Karena akses jalan menuju desa kami rusak, hal ini membuat semua hal di daerah kami tertinggal. Termasuk pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Kami berharap ada perubahan di sini," ujar Miftah.

Ketika ekspedisi tiba di Bumi Tirtayasa, Kabupaten Serang, salah seorang warga bernama Faiz Wahyudi mengeluhkan ketidakselarasan antara program pemerintah dengan kebutuhan warga.

BACA JUGA:8 Daerah di Banten Berpotensi Dilanda Hujan Intensitas Ringan dan Sedang

"Warga di sini merasa tidak sejalan antara keinginan warga dan keinginan pemerintah. Contohnya, pemerintah ingin memajukan pertanian dengan menggunakan mesin yang lebih efisien. Namun bagi kami, warga, hal ini justru merugikan," ungkap Faiz.

Peserta Ekspedisi Perubahan, Mikail Baswedan, mencatat dan menyerap semua keluhan tersebut. Mereka berharap agar keluhan-keluhan ini mendapat perhatian dari pihak terkait.

Langkah ini juga diharapkan menjadi awal dari perubahan, terutama di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Mikail mengungkapkan rasa sedihnya melihat ketimpangan yang terjadi di kedua wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan sulitnya mencapai pemerataan keadilan.

"Setelah mendengar langsung dari warga, kami menyadari bahwa permasalahan ini benar-benar nyata. Mulai dari jalan rusak di desa hingga kebijakan di berbagai sektor yang tidak memperhatikan kebutuhan warga. Setelah melihat langsung selama dua hari ini, kami merasa bahwa pemerataan pembangunan yang berlandaskan keadilan sangat penting," tutup Mikail.

Kategori :

Terpopuler