Jakarta, (Supernews) - Dinas Pertanian Provinsi Banten sedang mempertimbangkan penggunaan benih biosalin, yaitu padi yang dapat ditanam di air payau di daerah pesisir pantai yang biasanya hanya bisa ditanam saat musim hujan.
"Kami sudah menanam di lahan seluas 5 hektar di Desa Jeruk, Tanara, Kabupaten Serang. Kami berharap lokasi ini dapat menjadi tempat penangkaran benih biosalin, sehingga saat musim kemarau tiba, daerah sepanjang pantai utara dapat menanam padi dua hingga tiga kali dengan benih biosalin," ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, Rabu (7/2/2024).
Benih biosalin, hasil penelitian dari Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, dikembangkan khusus untuk sawah di daerah pesisir dengan air payau.
“Kelebihan dari benih biosalin ini adalah sifatnya yang amfibi, bisa ditanam di sawah pesisir berair payau maupun di lahan sawah darat yang menggunakan air irigasi," jelas Agus.
Agus mengungkapkan, jika uji coba ini berhasil, akan ada peningkatan produksi padi di Provinsi Banten sebanyak 30 ribu ton setiap panennya.
BACA JUGA:3 Warga Badui Digigit Ular Berbisa Tolak Dirujuk ke RSUD Banten
Ini mengingat luas lahan sawah di pesisir utara dan selatan Banten yang potensial mencapai 15 sampai 20 ribu hektare.
"Saat ini, kita hanya bisa panen satu kali, karena air untuk panen kedua dan ketiga adalah air payau," tambah Agus.
Untuk memungkinkan penanaman padi tiga kali dalam setahun di lahan sawah pesisir, kebutuhan air akan dipenuhi dari pompanisasi air payau dari sumber-sumber di sekitar lahan tersebut.
Agus menjelaskan, sebelumnya pompanisasi tidak bisa dilakukan untuk lahan sawah di pesisir karena benih padi yang banyak digunakan petani tidak dapat beradaptasi dengan air payau.
"Dengan benih biosalin, pompanisasi baik dari pompa pantek maupun dari sumber air di sekitar lahan sawah pesisir menjadi mungkin," ujarnya.
BACA JUGA:Kejati Banten Gelar Apel Siaga Pemilu 2024
Agus berharap benih biosalin dapat ditanam pada puncak El Nino dengan air asin atau payau.
“Jika hasilnya baik dan petani merasa senang, ini akan menjadi solusi untuk lahan-lahan di pinggir pantai, baik di pantai utara maupun selatan Banten, yang selama ini hanya bisa panen setahun sekali," pungkas Agus.