DPMPTSP Banten Genjot Investasi Melalui Hilirisasi Sektor Migas

Senin 19-02-2024,15:00 WIB
Reporter : Habibi Abdillah
Editor : Bustamil Arifin

SIASAT.CO.ID - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten tengah menggenjot realisasi investasi, salah satunya melalui hilirisasi sektor minyak dan gas (migas).

Kepala DPMPTSP Banten, Virgojanti, mengatakan bahwa daerah ini memiliki sumber daya alam (SDA) yang kaya, terutama migas. Pada tahun 2023, sektor listrik, gas, dan air dicatat sebagai sektor unggulan dengan nilai investasi sebesar Rp9,12 triliun.

"Banten secara nasional ditetapkan sebagai pusat hilirisasi yang berbahan baku migas dan logam oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, kita memiliki banyak industri petrokimia," ujarnya, Senin (19/2/2024).

Ia menjelaskan bahwa Banten, yang terdiri dari wilayah utara dan selatan, memiliki potensi masing-masing. Di wilayah utara terdapat potensi industri kimia, sementara di wilayah selatan terdapat potensi industri pertanian. Industri di wilayah selatan Banten akan diselaraskan dengan fungsi konservasi lingkungan secara berkelanjutan.

"Nantinya, di Lebak akan dikembangkan smart eco industrial park, di mana pengembangan industri di daerah tersebut akan memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan. Tentu saja, hilirisasi juga akan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan," ujarnya.

BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Wilayah Banten

Pada tahun 2023, realisasi investasi mencapai Rp103,85 triliun, melebihi target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 maupun target nasional. Pemprov menargetkan investasi sebesar Rp60 triliun, sementara pemerintah pusat menargetkan investasi untuk Banten sebesar Rp82,97 triliun.

Virgojanti menyebut bahwa realisasi investasi sebesar 173 persen itu didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp37,97 triliun atau 36,5 persen, dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp65,88 triliun atau 63,3 persen, dengan total 42.384 proyek.

"Ini merupakan hasil kerjasama dari semua pihak yang berkontribusi dalam menggenjot realisasi investasi di Banten," kata Virgojanti.

Selain itu, terdapat peningkatan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia selama Januari-Desember 2023. Jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 123.515 orang, meningkat sebesar 127,6 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya mencapai 54.266 orang.

Berdasarkan urutan kabupaten dan kota, realisasi investasi terbesar terjadi di Kota Cilegon sebesar Rp38,63 triliun, diikuti oleh Kabupaten Tangerang Rp29,69 triliun, Kota Tangerang Rp14,99 triliun, Kabupaten Serang Rp10,29 triliun, Kota Tangerang Selatan Rp7,45 triliun, Kabupaten Lebak Rp1,66 triliun, Kabupaten Pandeglang Rp793 miliar, dan Kota Serang Rp350 miliar.

BACA JUGA:Tim SAR Banten Temukan Kakek Tenggelam di Sungai Ciberang, Dibawa Pulang ke Rumah

Realisasi investasi PMA terbesar terjadi di Kota Cilegon sebesar Rp36,94 triliun, sementara PMDN terbesar terjadi di Kabupaten Tangerang sebesar Rp16,69 triliun.

Pada tahun 2024, Banten menargetkan investasi sebesar Rp97 triliun, yang merupakan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Virgojanti optimis dapat mencapai target tersebut karena pihaknya terus memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan kepada para investor.

"Iklim investasi di Banten kondusif, terutama setelah Pemilu 2024. Hal ini terbukti dengan capaian investasi yang telah melampaui target nasional," kata Virgojanti.

Kategori :

Terpopuler