Si Paling Update, Si Paling Anxiety

Selasa 11-04-2023,10:24 WIB
Reporter : Jabbar Baskara
Editor : Jabbar Baskara

SAAT muda itu pasti semua orang seperti saya lagi menikmati hidup yang sedang indah-indahnya. Kegagahan fisik, punya pandangan yang mendunia, bisa berpengaruh buat sekitar, dan tentunya semua hal itu didukung oleh kemajuan teknologi yang bukan main majunya. Kita dibawa untuk makin update dengan perkembangan dunia saat ini.

Dalam arena peradaban hari ini, memang tak seperti aturan main bola yang makin ke sini makin ketat aturannya dengan adanya VAR. Sedangkan arena kehidupan manusia modern itu lebih mengusung kebebasan, maju terus tak kenal offside.

Hal seperti itu yang memang saya sukai, sebagai bagian dari warga dunia tentu saya tak pernah ketinggalan pada setiap perbincangannya.

"Gimana menurutmu soal Israel yang tempo hari menyerang jemaah di mesjid Al-Aqsa?" Tanya saya pada seorang kawan.

"Wahh itu bukan urusanku. Persoalan yang terjadi di belahan bumi lain tidak perlu untuk aku tanggapi," jawab kawanku.

"Masyaallah," sambutku penuh heran.

Kawan saya itu seperti gajah tunggal, gajah yang sudah tua lalu menyendiri. Kehidupannya abai dan cenderung tak peduli terhadap isu-isu mutakhir, sikapnya sama sekali tak menggambarkan manusia di zaman revolusi digital ini.

Bagaimana tidak? Kawan saya ini lho kok bisa-bisanya jarang memainkan HP, catatan dalam waktu layar hp-nya saja selalu di bawah 10 jam. Jangankan saya bicara soal memaksimalkan teknologi, tiap saya mintai pendapat soal isu hangat sehangat jari yang diapit ke ketiak saja dia gak mudeng. Hidup sehari-harinya dan hidup di media sosial sunyi sama sekali.

Baca Juga: Slot Keyakinan

Di tiap kesempatan kumpul saja, saat saya dan teman-teman bicara soal yang tengah ramai di media sosial, seperti perang Ukraina dan Rusia yang mengancam perkumpulan Nato dengan nuklirnya, ia sama sekali tak pernah ikut nimbrung. Ini perbincangan yang sangat menarik buat kami semua untuk selalu up to date, apalagi saat ada seorang dari teman saya bicara soal dampak ledakan nuklir.

Katanya saat ia baca di sebuah thread Twitter dampak radiasi nuklir yang diledakan di Eropa sana, dalam jarak waktu 25 sampai 30 hari akan sampai ke Asia termasuk Indonesia.

"Lalu, bagaimana?" Aku dan yang lain penasaran.

"Yaa, di thread itu sih menyarankan supaya kita hati-hati untuk tidak sembarangan memakai air yang tidak mengalir, karena radioaktifnya sudah mencemari air itu. Jangan terlalu sering keluar rumah tanpa memakai pakaian tertutup dan saat ketika pulang kita mesti buru-buru mandi tentu dengan air mengalir lagi, sebelum konsumsi pangan juga harus kita bersihkan betul, karena radioaktif juga bisa mencemari tanah. Ngeri bukan? Sampe ke tanah, air, udara bisa tercemar" tukasnya.

"Waduh, gila!," tanggap temanku

"Tak ada lagi tempat aman untuk manusia."

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler