Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Tuai Pujian, Pengamat: Bisa Siapkan SDM Unggul Indonesia Emas 2045

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Tuai Pujian, Pengamat: Bisa Siapkan SDM Unggul Indonesia Emas 2045

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran dinilai bisa siapkan SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045.--Foto: RMOL

SIASAT.CO.ID - Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Salamudin Daeng, mengapresiasi upaya pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam menyelenggarakan program makan siang gratis bagi anak-anak dan meningkatkan gizi ibu hamil.

Daeng menyatakan program makan siang gratis tersebut tidak hanya mencakup aspek kemanusiaan, tetapi juga menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil, serta fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk menghadapi bonus demografi dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Program ini mencakup tiga dimensi besar, yakni urusan kemanusiaan karena ini adalah respon terhadap ekonomi pasca Covid-19, dimensi kerakyatan atau keberpihakan dikarenakan tingkat kerentanan kelompok miskin yang tinggi dan urusan peningkatan sumber daya manusia Indonesia menghadapi bonus demografi saat ini dan masa mendatang,” kata Salamudin Daeng kepada wartawan, Jum'at (1/12/2023). 

Menurut Salamudin, inisiatif Prabowo-Gibran mendorong kesadaran masyarakat akan urgensi gizi pada ibu hamil dan siswa.

Oleh karena itu, pemerintah dapat memulai program unggul untuk membentuk norma atau kebiasaan baru yang meningkatkan asupan gizi ibu hamil dan anak sekolah.

BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Prabowo Buka Peluang Sejahterakan UMKM

“Masalah kekurangan gizi tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, akan tetapi juga oleh banyak negara di dunia dikarenakan oleh banyak sebab, baik itu alam, kultur maupun sebab struktural,” ucapnya.

Salamudin menjelaskan, pandemi Covid-19 telah meningkatkan gizi buruk secara global. Hal ini berarti terdapat peningkatan risiko terjadinya wasting (gizi kurang dan gizi buruk), suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya berat badan dibandingkan tinggi badan.

“Kondisi ini disebabkan karena banyak keluarga yang kehilangan pendapatan rumah tangga, kurang mampu membeli makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak mereka,” jelasnya.

“Pada saat yang sama, terdapat banyak bukti bahwa anak-anak yang kurus lebih mungkin mengalami stunting, atau memiliki tinggi badan yang rendah dibandingkan usia mereka, yang dapat mengakibatkan lebih banyak anak-anak yang mengalami stunting di negara di Indonesia. Anak-anak yang mengalami stunting dan kurus rentan terhadap keterlambatan perkembangan jangka panjang,” imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Salamudin, masalah gizi anak sekolah akan menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah di masa mendatang.

BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Prabowo: Dukungan Berharga untuk Masyarakat Kecil

Demikian juga dengan perbaikan gizi ibu hamil, merupakan agenda mendesak dalam tahun-tahun ke depan untuk menahan laju peningkatan tingkat kekurangan gizi.

Untuk diketahui, Prabowo dalam paparannya pada dialog terbuka dengan Muhammadiyah beberapa waktu lalu, mengatakan yang akan mendapat makan siang gratis.

Sumber: