Muhadjir Effendy: Perempuan Punya Peran Vital dalam Membangun Masa Depan Indonesia

Muhadjir Effendy: Perempuan Punya Peran Vital dalam Membangun Masa Depan Indonesia

Ilustrasi - Pengasuh menyiapkan makanan bergizi untuk balita yang diasuh di Daycare Rumah Pelita, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023).--Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc

SIASAT.CO.ID - Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam membentuk masa depan Indonesia.

Ia secara khusus memfokuskan perhatian pada remaja putri, terutama dalam konteks isu kesehatan yang dimulai dengan kasus anemia.

“Perhatian khusus diberikan kepada remaja putri, terutama terkait dengan isu kesehatan yang diawali dengan kasus anemia,” kata Muhadjir dalam acara simposium “Dampak Hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)” di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Muhadjir menyampaikan bahwa anemia bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik perempuan, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan generasi mendatang di Indonesia.

Ia menekankan bahwa masalah ini tidak dapat dianggap sepele, karena anemia tidak hanya berdampak pada kondisi kesehatan individu, melainkan juga pada potensi negara dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BACA JUGA:Ulama Perempuan NU Ini Jelaskan secara Fiqih Otoritas PBB bagi Umat Islam

Pemahaman Anemia Kunci Tangani Stunting dan Kesehatan Reproduksi

Muhadjir menggarisbawahi pentingnya memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya anemia pada remaja, terutama terkait dampaknya pada kesehatan rahim perempuan.

Menurutnya, pemahaman ini memiliki peran penting dalam penanganan kasus stunting, yang tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga secara signifikan terkait dengan kesehatan reproduksi perempuan di masa depan.

Menurut laporan Bank Dunia, 54 persen dari total 146 juta pekerja Indonesia memiliki riwayat stunting. Hal ini menjadi alasan mengapa SDM Indonesia belum sepenuhnya mampu bersaing secara kompetitif,” jelasnya.

Muhadjir menekankan perlunya meningkatkan kesadaran remaja akan anemia sebagai langkah pencegahan terhadap kondisi anemia kronis di masa depan.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya memfokuskan upaya pada kondisi remaja menjelang pernikahan, termasuk persiapan fisik, mental, dan ekonomi sebelum memutuskan untuk melahirkan.

BACA JUGA:Mendesak Pemerintah Segera Sahkan Aturan Pelaksana UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual

Dalam konteks pernikahan, Muhadjir mencatat paradoks di masyarakat di mana sebagian tidak menginginkan pernikahan di usia muda, sementara yang lain ingin menikah muda tanpa persiapan ekonomi yang matang.

Sumber: