Jemaah JSI Jateng Gelar Doa Syukur & Zikir Akhir Tahun: Komitmen untuk Indonesia Maju

Jemaah JSI Jateng Gelar Doa Syukur & Zikir Akhir Tahun: Komitmen untuk Indonesia Maju

Ribuan anggota Jaringan Santri Indonesia (JSI) Provinsi Jawa Tengah turut serta dalam acara Doa Syukur & Zikir Akhir Tahun 2023. Kegiatan ini berkomitmen mendoakan Indonesia Maju dan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.--Foto: Dok. JSI Jateng.

“Bahwa kita sebagai santri melihat Prabowo juga mempunyai semangat dan jiwa santri, artinya bahwa Prabowo itu meneladani sifat-sifat kesantrian yang tidak mengadu domba, bahwa pemilu ini kita jadikan sebagai ajang pesta demokrasi, pesta rakyat, pesta gembira semuanya biar gembira gak ada caci maki tidak ada saling kampanye negatif,” urainya.  

“Artinya bahwa ini semuanya rakyat Indonesia harus bahagia dan setelah pemilu lebih bahagia lagi ini yang seperti yang Kami tangkap dari pesan-pesan Pak Prabowo seperti itu,” sambungnya.

Sementara itu, pendiri dan penasihat JSI Prof. Dr. Marzuki Alie, SE., MM dalam sambutannya menyampaikan Ketua Dewan Pembina JSI Prabowo Subianto kepada umat Islam agar tidak mudah diajak untuk saling bermusuhan karena perbedaan pendapat dan pilihan. 

Ia menilai Pilpres 2024 sudah seharusnya dimaknai sebagai proses politik biasa. Sebab, kata Marzuki, tantangan umat Islam ke depan sangat beragam termasuk di masa kampanye seperti ini demokrasi dan kesatuan sebagai bangsa akan diuji.

"Kontestasi jangan menimbulkan kegaduhan, kerusuhan dan permusuhan. Karena siapapun yang terpilih adalah wakil kita, siapapun yang akan terpilih adalah presiden kita. Dan kita akan bersatu kembali nanti setelah pemilu selesai," jelasnya.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Unggul Dominan dalam Simulasi Pilpres Satu Putaran

Marzuki meminta jamaah agar meneladani sikap Prabowo yang sudah mencontohkan langsung bagaimana pemilu itu dijalani dengan damai, sejuk dan adem. Sebab, pada saatnya nanti setelah pemilu selesai umat harus bersatu kembali membangun Indonesia. 

"Pak Prabowo walaupun difitnah, dibully dan dijelekkan tidak pernah ditanggapi. Beliau berpesan kepada kita semua kalau ada yang mengajak permusuhan, jangan ditanggapi. Pada ujungnya kita akan bersatu kembali karena kita semua bersaudara dalam kesatuan dalam negara Indonesia," jelas Marzuki.

"Tidak mudah terpancing dengan masifnya hoax atau berapa bohong, fitnah, caci maki di media sosial," tambahnya

Oleh sebab itu, Marzuki mengajak umat Islam mencontohkan sikap patriot dari Menhan Prabowo Subianto, yang memilih untuk bersikap biasa saja ketika banyak serangan, fitnah, caci maki dan ujaran kebencian kepadanya. 

Ia melanjutkan, saat ini sudah masuk ke tahun politik dimana semua tim pasangan calon berkampanye di berbagai platform media. Tidak sedikit informasi yang beredar itu diproduksi oleh oknum untuk menyerang pihak lawan. 

BACA JUGA:Dorong UMKM, Prabowo-Gibran Dinilai Potensi Sumbang Pengusaha Unggul di Masa Depan

"Banyak grup-grup WhatsApp yang kalau saya ikuti kadang-kadang saya sangat prihatin sekali karena apa muncul berbagai fitnah muncul berbagai berita hoax dan sebagainya dan yang paling menyedihkan kita percaya dengan berita-berita itu," katanya.

Marzuki menyarankan kepada masyarakat jika menemukan hal-hal negatif dalam beberapa bulan ke depan sebaiknya dibiarkan saja dan tidak perlu disebarkan ulang. 

"Sebaiknya kalau berita-berita itu muncul tidak usah kita baca, kita hapus saja karena kita ini bersaudara kontestasi ini bagian daripada kesepakatan kita untuk menjadi negara demokrasi," pungkasnya.

Sumber: