Mahfud MD Tak Ambil Pusing Isu Wadas Muncul di Debat Keempat Pilpres 2024

Mahfud MD Tak Ambil Pusing Isu Wadas Muncul di Debat Keempat Pilpres 2024

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berencana akan mundur dari jabatannya Menko Polhukam.--Foto: ANTARA/ Zubi Mahrofi

SIASAT.CO.ID - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, tidak menganggap isu Wadas sebagai masalah dalam debat keempat Pilpres 2024 yang diadakan pada Minggu (21/1) nanti.

"Jadi, jika ada pertanyaan tentang Wadas, silakan saja. Apa masalahnya jika ditanyakan? Bagus juga," ujar Mahfud setelah acara "Tabrak Prof!" dengan generasi Z dan milenial di Seulawah Kupi, Medan, Sumatera Utara, Minggu malam.

Menurut Mahfud, Wadas adalah isu pelanggaran HAM. Pihaknya telah meminta Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.

"Jika ada pelanggaran HAM, saya akan ikut campur. Laporan resmi dari Komnas HAM akan diumumkan kepada publik, dan itu menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran HAM dalam kasus Wadas, semuanya sesuai prosedur," kata Mahfud.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga mengizinkan isu Wadas, termasuk pabrik semen Rembang, untuk dibahas dalam debat keempat Pilpres 2024.

BACA JUGA:Komunikasi Informal Ganjar-Mahfud dan AMIN, PDIP: Suara Akar Rumput Mendukung Koalisi

Menurut Ganjar, kedua proyek pembangunan tersebut sering menjadi permasalahan yang digunakan untuk mengkritik kinerjanya selama menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah pada periode 2013-2023. Oleh karena itu, debat keempat dapat menjadi kesempatan untuk memberikan klarifikasi.

Ganjar menjelaskan bahwa kedua proyek pembangunan yang sering dikritik tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sebagai gubernur yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, Ganjar mengakui bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikannya.

Meskipun demikian, Ganjar juga merasa bersyukur karena kedua proyek pembangunan tersebut tetap selesai meskipun sering mendapat penolakan dan kritik.

Selain itu, Ganjar juga merasa bahwa ada keputusan-keputusan yang ia ambil yang pro-lingkungan namun sering tidak mendapatkan perhatian yang cukup.

Ganjar mengungkapkan bahwa ia pernah menolak izin pembangunan pabrik semen di Kebumen dan tambang emas di Wonogiri yang bukan merupakan PSN.

BACA JUGA:Mahfud Md: Ada Dugaan Korupsi di Laut Natuna Utara

"(Ditolak) karena tidak memenuhi syarat lingkungan," ujarnya.

Sumber: