M Qodari: Mundurnya Mahfud Upaya untuk Serang Jokowi

M Qodari: Mundurnya Mahfud Upaya untuk Serang Jokowi

M Qodari menyebut dipilih AHY sebagai Menteri ATR/BPN untuk melengkapi pengalaman.--Foto: MI

Qodari mengatakan Mahfud MD melakukan blunder di saat debat cawapres kedua yang membahas tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa, karena Mahfud MD mengatakan masalah tambang tidak bisa diselesaikan karena banyak mafia yang bermain.

Padahal Mahfud MD lah orang yang seharusnya paling bertanggung jawab untuk mengurai masalah tersebut. 

“Pak Mahfud di dalam kabinet kok menyerang pemerintah di mana dia menjadi bagian dari padanya termasuk juga misalnya pada waktu itu mengatakan masalah tambang-tambang ilegal dan yang lain-lain itu tidak bisa diselesaikan karena ada mafia begitu, ada mafia yang tidak bisa ditindak secara hukum. Nah orang kan kemudian bertanya loh Pak Mahfud kan Menkopolhukam loh Itu kan harusnya tanggung jawab anda kan begitu,” ucapnya.

BACA JUGA:Peran Sabam Sirait dalam Karier Politik Megawati, Qodari: Tanpa Beliau, Mungkin Tak Akan Jadi Presiden

“Jadi saya kira pada debat yang kedua itu Pak Mahfud mengalami sebuah situasi baru yang sebelumnya beliau tidak terlalu alami ya ketika debat pertama kan enggak terlalu menyerang kata orang dia menahan diri, tidak ada reaksi dari publik seperti di debat kedua dan karena itu tidak ada kecanggungan yang dirasakan secara signifikan oleh Pak Mahfud,” tambahnya.

Menurut Qodari, mundurnya Mahfud MD berupaya untuk keluar dari perasaan tidak enak itu, di mana posisinya masih berada dalam pemerintah, tapi bersikap seperti oposisi.

“Jadi saya kira beliau sedang berusaha keluar dari situasi yang tidak mengenakkan lah bahwa saya ini bagian dari pemerintahan tetapi kemudian saya kok nyerang pemerintahan,” ucap Qodari.

Qodari menepis alasan Mahfud mundur karena berkaitan etika, sebab jika berkaitan dengan etika seharusnya sudah mundur sejak pertama kali ditetapkan menjadi cawapres Ganjar oleh KPU.

“Jadi sebetulnya bapak ini mundur bukan karena mau menegakkan etika dan tidak mau terjadi conflict of interest, bapak itu cuman enggak nyaman aja gara-gara debat kedua kemarin, bapak tuh banyak nyerang dan mempersoalkan hal-hal yang notabenenya adalah menjadi tanggung jawab bapak sebagai Menkopolhukam gitu loh,” paparnya.

BACA JUGA:M Qodari: Tuduhan Anies ke Prabowo Soal Kabinet Jokowi Salah Paham, Justru Bawa Rekonsiliasi Nasional

“Jadi ketimbang menyelesaikan masalah publik menurut saya sebetulnya Pak Mahfud dengan segala hormat kepada sahabat saya ini juga ya beliau sebetulnya sedang menyelesaikan masalahnya sendiri itu yang pertama,” sambung Qodari.

Kedua, lanjut Qodari, mundurnya Mahfud sebagai strategi untuk menggenjot elektabilitas, namun sayangnya, Qodari memprediksi tidak akan banyak berpengaruh terhadap kenaikan elektoral.

Pasalnya Mahfud MD mundur di waktu yang sudah sangat terlambat.

“Yang kedua adalah soal mundurnya Pak Mahfud terhadap dinamika elektabilitas calon pasti kaitan ke sana, kalau kita bicara elektoral tentu untuk pastinya kita harus melihat survei yang dilaksanakan setelah pernyataan Pak Mahfud pada hari ini ya. Bahkan kalau bisa yang dilakukan setelah Pak Mahfud datang secara formal kepada Pak Jokowi,” tuturnya.

Menurut Qodari, hal yang berbeda mungkin akan memengaruhi peningkatan elektabilitas pasangan calon nomor 3 jika Mahfud MD sudah mundur sejak lama, bukan menjelang pencoblosan yang tinggal dua minggu lagi.

Sumber: