Jawaban Acuh Tak Acuh Jokowi Soal Suara Janggal PSI: Silakan Tanya ke Partai

Jawaban Acuh Tak Acuh Jokowi Soal Suara Janggal PSI: Silakan Tanya ke Partai

Jokowi acuh tak acuh soal kenaikan data suara PSI yang janggal di real count KPU. --Foto: CNN Indonesia

Pedoman Tangerang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons dengan acuh tak acuh soal polemik yang muncul pada data penghitungan nyata atau real count KPU (Komisi Pemilihan Umum), terutama soal peningkatan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang janggal karena naik signifikan pada beberapa hari terakhir.

"Itu urusan partai. Tanyakan ke partai," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (4/3/2024).

Dalam tiga pekan terakhir, suara PSI sebenarnya cukup stagnan pada angka 2,5-2,8% suara nasional, seiring dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menunjukkan partai tersebut tak akan menembus 3% suara nasional.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, suara PSI tiba-tiba naik cukup tajam. Berdasarkan data real count KPU hingga pukul 09.00 WIB, partai tersebut sudah mengumpulkan 2.404.212 suara atau 3,13% suara nasional.

Hal ini cukup anomali karena sebagian besar suara partai politik lainnya cukup stagnan, dan pertambahan data baru di KPU pun terbilang tak banyak.

BACA JUGA:Faktor Kaesang dan Jokowi Dongkrak Suara PSI di Kota Tangerang

Data Pileg yang masuk ke KPU baru mencapai 64,48% pada Jumat (1/3/2024), dan hanya bertambah 1,36% menjadi 65,84% pada Senin (4/3/2024).

Jokowi juga dikaitkan dengan fenomena anomali tersebut karena PSI dipimpin oleh putera bungsunya, Kaesang Pangarep.

Presiden diduga turut memengaruhi seperti saat membantu putera sulungnya, Gibran Rakabuming Raka maju menjadi cawapres dan memenangkan Pemilu 2024, meski baru versi hitung cepat atau quick count.

PSI adalah partai non DPR yang memiliki kedekatan dengan Jokowi, dan sejumlah petingginya cukup aktif dalam pembelaan Jokowi selama masa jabatannya sebagai presiden, bahkan beberapa anggotanya menjadi wakil menteri dan pejabat di Sekretariat Negara.

"Tanyakan ke KPU," kata Jokowi.

Anggota KPU, Idham Kholik mengklaim bahwa data real count masih akan melalui sejumlah tahap verifikasi dan rekapitulasi manual, dan lembaganya akan memeriksa dengan akurat seluruh data yang masuk hingga rekapitulasi akhir.

"Semua data sedang dalam akurasi," kata Idham.

Sumber: