KUPI Serukan Kekuatan Sipil Dunia Bersatu Hentikan Genosida Israel

KUPI Serukan Kekuatan Sipil Dunia Bersatu Hentikan Genosida Israel

Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). --Foto: Dok. KUPI

SIASAT.CO.ID - Tragedi berdarah di Palestina terus berlanjut, dengan 11.078 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) telah mengeluarkan pernyataan tegas, menyampaikan duka mendalam dan mengajak masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk bersatu dalam usaha menghentikan genosida Israel tersebut.

Ketua Majelis Musyawarah KUPI, Nyai Hj Badriyah Fayumi, menekankan pentingnya peran masyarakat sipil, terutama perempuan dan ulama perempuan, dalam upaya mencapai perdamaian dan mengakhiri penjajahan serta genosida terhadap Palestina. Mereka diharapkan dapat bergerak secara mandiri atau berjejaring demi tujuan tersebut.

KUPI juga mengeluarkan sejumlah sikap dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Gaza dan wilayah lain yang menderita akibat penjajahan dan perang. Beberapa poin penting dari pernyataan sikap KUPI meliputi:

1. Menyerukan penghentian segera perang, penjajahan, genosida, dan segala tindakan yang telah menelan banyak korban di Palestina.

2. Mendesak PBB, OKI, dan lembaga internasional lainnya untuk menegakkan hak asasi manusia dan mendorong solusi dua negara.

BACA JUGA:Ribuan Warga Ramaikan Aksi Bela Palestina di Alun-alun Rangkasbitung

3. Mendesak PBB untuk mengirim pasukan perdamaian ke Gaza dan memastikan perlindungan warga sipil serta fasilitas kritis.

4. Meminta negara-negara dunia untuk tidak mendukung penjajahan Israel pada Palestina.

5. Mendukung upaya diplomasi dan kemanusiaan Pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan konflik.

6. Mengajak tokoh agama dari berbagai agama untuk menyampaikan pesan perdamaian, kemanusiaan, dan cinta kasih.

7. Menyerukan masyarakat sipil, terutama perempuan dan ulama perempuan, untuk berperan aktif dalam mendorong perdamaian di Palestina.

BACA JUGA:Indonesia-Turki Siap Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

8. Mengajak umat beragama untuk berdoa demi perdamaian yang adil dan bermartabat.

9. Mendorong bantuan khusus untuk korban perang, termasuk perempuan, anak-anak, lansia, dan kelompok rentan.

Sumber: