Proyeksi IHSG 2024: Tembus Level 7.700 Jika Pilpres Sekali Putaran

Proyeksi IHSG 2024: Tembus Level 7.700 Jika Pilpres Sekali Putaran

Ilustrasi. Kegiatan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Analis sebut IHSG 2024 bisa capai 7.700 jika Pilpres sekali putaran.--Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras

SIASAT.CO.ID - Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati, memberikan proyeksi yang menarik terkait dampak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024.

Menurutnya, jika pilpres hanya dilakukan dalam satu putaran, maka IHSG 2024 diperkirakan dapat mencapai level tertinggi hingga 7.700.

"Skenario satu putaran lebih menguntungkan bagi IHSG, dan lebih mungkin untuk mencapai level tertinggi IHSG hingga 7.700," ujar Ike Widiawati dalam acara Market Outlook: Road to Indonesia Election, dilansir Kamis (21/12/2023).

Ia menjelaskan dampak pilpres sangat signifikan bagi pelaku usaha, baik investor besar maupun pelaku usaha kecil atau UMKM, terutama jika pilpres berlanjut ke putaran kedua.

Oleh karena itu, skenario pilpres sekali putaran dianggap lebih menguntungkan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

BACA JUGA:Repnas Yakin Gerakan Pilpres Sekali Putaran Mampu Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi

"Jika terjadi putaran kedua pilpres, akan menciptakan ketidakpastian politik yang berlangsung lebih lama. Sebaliknya, jika presiden ditetapkan pada putaran pertama, stabilitas politik lebih cepat terjadi dan memberikan kepastian pasar," jelasnya.

Ike Widiawati menyebut IHSG saat ini berada di kisaran 7.200, dengan level tertinggi sebesar 7.377. Hal ini mengindikasikan bahwa IHSG masih memiliki peluang untuk mencapai rekor baru.

Dengan tren yang berlangsung, kemungkinan besar pemilu akan dilakukan dalam satu putaran, karena dua putaran dianggap memiliki dampak yang lebih buruk.

Ike mengungkapkan sejumlah emiten memiliki peluang keuntungan yang besar dengan diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu) tahun depan, terutama emiten di sektor barang konsumsi dan ritel.

Menurutnya, kampanye politik umumnya melibatkan distribusi sembako, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi. "Tidak peduli siapa calon presidennya, sektor ini yang paling berpotensi mendapatkan keuntungan," ucapnya.

BACA JUGA:Desakan Sekali Putaran di Pilpres 2024 Bergema, GSP: Demi Kepastian Politik dan Pertumbuhan Ekonomi

Ike Widiawati lebih lanjut menyebut beberapa emiten yang memiliki peluang keuntungan dalam situasi ini, antara lain ACES, ERAA, dan ICBP.

Selain faktor pemilu, keuntungan ketiga emiten tersebut juga dipengaruhi oleh momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Sumber: