Panen Manggis Sejahterakan Petani di Lebak

Panen Manggis Sejahterakan Petani di Lebak

Hasil panen buah manggis petani Kabupaten Lebak melimpah di Pasar Rangkasbitung.--Foto: ANTARA/Mansyur

SIASAT.CO.ID - Sejak dua pekan lalu, petani di Kabupaten Lebak telah memasuki musim panen manggis (garcinia mangostana), yang telah berkontribusi pada kemakmuran warga setempat.

"Kami bersyukur bahwa panen manggis telah dimulai dan ini pasti akan menggerakkan ekonomi keluarga petani," ungkap Deni Iskandar, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Minggu.

Di Lebak, sentra manggis terletak di Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong dan Bayah. Cara penjualan beragam, beberapa diantaranya dijual langsung ke tengkulak dengan harga Rp5 juta per pohon.

"Dengan 40 pohon yang dipanen dengan harga Rp5 juta/pohon, petani bisa menghasilkan Rp200 juta," jelasnya.

Menurutnya, panen manggis tidak hanya mensejahterakan ekonomi petani, tetapi juga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, karena dapat menyerap tenaga kerja mulai dari pekerja pemetik buah, pemilahan, pengepakan hingga buruh panggul.

BACA JUGA:Panen Padi di Lebak Dorong Pabrik Penggilingan Beroperasi Kembali

Setiap tahun, panen buah manggis di Kabupaten Lebak diekspor ke Timur Tengah melalui jasa perusahaan dari Jakarta.

Manggis Kabupaten Lebak dikenal dengan rasa manis sedikit asam, warna kulit ungu tanpa getah bening dan berat antara 120 sampai 150 gram per buah.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Cipanas Kabupaten Lebak, H Uju, mengungkapkan bahwa wilayahnya menjadi sentra buah manggis terbesar di Provinsi Banten dengan perkebunan milik masyarakat ribuan hektare tersebar di beberapa desa.

Petani biasanya mengembangkan perkebunan manggis di lahan yang berada 1.000 meter di atas permukaan laut.

Hasil panen di Cipanas, selain dijual di pasaran lokal, juga diekspor ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, Thailand, Jepang dan Korea Selatan.

BACA JUGA:BPBD Lebak Data Ulang Korban Bencana Pergerakan Tanah di Kampung Jampang

Buah manggis untuk ekspor didistribusikan dalam bentuk utuh, lengkap dengan cangkangnya. Harga manggis di tingkat petani antara Rp25.000 sampai Rp 30.000/kg dan untuk ekspor mencapai harga Rp50.000/Kg.

Sementara itu, H Katma (60), seorang pengepul manggis di Rangkasbitung, mengaku bahwa setiap musim panen ia memasok manggis ke perusahaan eksportir antara satu atau dua truk.

Sumber: