Aktivis: Segera Ungkap Kasus Buku Merah Tito Karnavian

Aktivis: Segera Ungkap Kasus Buku Merah Tito Karnavian

Tito Karnavian--

SIASAT.CO.ID - Pemilu merupakan instrumen Demokrasi yang memberikan ruang partisipasi rakyat untuk menyeleksi pemimpin terbaik. Namun apa jadinya jika penyelenggara negara berperan pro aktif dalam mengarahkan dukungan keberpihakan pada salah satu peserta pemilu? Tentu Pertandingan menjadi tidak fair sebab ada pembajakan demokrasi.

Hal itu disampaikan oleh Dendi Budiman, Aktifis sekaligus Pegiat media sosial.

"saya adalah saksi bagaimana 2019 ketika jadi Kapolri, Bapak Tito Karnavian memerintahkan jajarannya dan jaringannya untuk total bergerak "operasi Merah Putih" memenangkan Jokowi untuk periode selanjutnya. Saya ada bukti-buktinya". Ungkap Dendi kepada media, Senin, 12 Februari, 2024.

Dendi mengatakan bahwa sudah saatnya praktek-praktek kolot pelibatan penyelenggara negara dalam Pemilu segera dihentikan.

BACA JUGA: KPU Kabupaten Tangerang Musnahkan 22.794 Surat Suara Rusak dan Berlebih Jelang Pencoblosan

"Belakangan saya juga mendengar info soal operasi Tito Karnavian dalam proses penunjukan PJ Gubernur dan Bupati untuk memenangkan kandidat tertentu. Pak Tito itu orang kepercayaan Jokowi. Dialah operator utama yang paling diandalkan bahkan dari pemilu sebelumnya. Dan ini harus segera dihentikan," tambah Dendi.

Tito Karnavian lanjut Dendi, dianggap masih tersandera kasus hukum soal "Buku Merah" yang sempat ramai beberapa tahun silam.

"Buku Merah itu nyata. Kami menginginkan ini dibuka kembali supaya terang benderang. Bahkan kami tahu siapa saja yang ditugaskan melawan gerakan dari IndonesiaLeaks, AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dll kala mengungkap kasus Buku Merah," Tandas Dendi.

Lebih jauh, Dendi menyatakan akan melangsungkan konfrensi pers dengan informasi yang lebih lengkap terkait keterlibatan dan sederet kasus Tito.

BACA JUGA: Jokowi Naikkan Tunjangan Pegawai, Bawaslu: Harusnya Kinerja Makin Bagus

"Eksistensi Tito dalam penyelenggaraan negara itu merusak demokrasi, abuse of Power. Tidak bisa dibiarkan terus menerus. Jadi harus segera dihentikan. Besok akan kita sampaikan lebih lengkap," pungkasnya.

Sumber: