PKB, PKS, dan NasDem Potensi Masuk Kabinet Prabowo, Anies Rangkul Diri Sendiri

PKB, PKS, dan NasDem Potensi Masuk Kabinet Prabowo, Anies Rangkul Diri Sendiri

PKB, PKS, dan NasDem berpeluang masuk kabinet Prabowo. Sementara Anies akan lanjut di jalan perubahan sendiri.--Foto: Detik

SIASAT.CO.ID - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, memandang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan NasDem memiliki peluang untuk menjadi bagian dari kabinet Prabowo Subianto.

Ujang menjelaskan bahwa ada perbedaan alasan mengapa dua partai muslim yang berbeda latar belakang tersebut mungkin mendukung Prabowo.

Ujang menyatakan PKB sebelumnya tidak terlalu berada dalam posisi oposisi, sementara PKS memiliki keterkaitan yang kuat dengan Prabowo. Kedua partai ini sebelumnya telah bekerja sama dalam berbagai kontestasi politik sebelumnya.

"Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terlihat cenderung menjadi partai oposisi," kata Ujang kepada media, Senin (19/2/2024).

BACA JUGA:NasDem Selenggarakan Apel Siaga Perubahan di GBK, Jokowi Tak Diundang

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa partainya siap berada di luar pemerintahan. Pernyataan tersebut disampaikan pada Kamis, 15 Februari 2024, atau satu hari setelah hari pemungutan suara.

Hasto menegaskan bahwa partai dengan lambang banteng moncong putih tersebut bersedia memperjuangkan kepentingan di luar pemerintahan melalui lembaga parlemen untuk menjalankan fungsi check and balance.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Ahad, 18 Februari 2024. Partai NasDem yang dipimpin oleh Surya Paloh mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.

“Pertemuan ini dipandang sebagai indikasi bahwa NasDem bergabung dengan kubu Prabowo, mengingat partai tersebut telah berada dalam pemerintahan selama hampir 10 tahun," ungkap Ujang.

Menurut Ujang, Jokowi memiliki pengaruh besar sebagai king maker bagi Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA:Gelagat Cak Imin Ingin Bawa PKB Merapat ke PDIP

Jokowi menyebut pertemuan dengan Surya sebagai persamuhan politik biasa. Namun, ia berharap bahwa pertemuan tersebut dapat memberikan manfaat yang besar.

Presiden menyatakan bahwa komunikasinya dengan Surya masih dalam tahap awal. Ia mengatakan bahwa politik adalah urusan partai. Meskipun demikian, Jokowi ingin menjadi "jembatan".

"Ya, menjadi jembatan untuk semua. Saya ingin menjadi jembatan untuk semua," kata Jokowi setelah meresmikan Rumah Sakit Pertahanan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Februari 2024.

Sumber: