Waspadai Kecurangan Pemilu 2024, Adian: Kawal 48 Juta Kertas Suara Tak Terpakai

Waspadai Kecurangan Pemilu 2024, Adian: Kawal 48 Juta Kertas Suara Tak Terpakai

Adian Napitupulu meminta masyarakat waspadai kecurangan Pemilu 2024 karena ada 48 juta kertas suara tidak terpakai.--Foto: Antara

SIASAT.CO.ID - Masyarakat di seluruh Indonesia diingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi kecurangan dalam Pemilu 2024 dengan cara mengawal 48 juta kertas suara yang tidak terpakai dan tersebar di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh negeri.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa di setiap TPS terdapat 300 pemilih yang terdaftar, namun kemungkinan hanya 80 persen dari mereka yang benar-benar datang. Artinya, di setiap TPS terdapat 60 kertas suara yang tidak terpakai.

Jika dikalikan dengan jumlah TPS sebanyak 800.000 yang tersebar di seluruh Indonesia, maka jumlah kertas suara yang tidak terpakai mencapai 48 juta.

Adian Napitupulu, seorang politisi dari PDI Perjuangan, berharap agar 7 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan dua petugas keamanan TPS benar-benar netral dalam menjalankan tugas mereka.

Oleh karena itu, rakyat diharapkan ikut menjaga TPS agar jutaan kertas suara yang tidak terpakai tetap dalam kondisi yang belum terpakai.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Tangerang Minta Camat dan Lurah Pantau Persiapan Pemilu 2024

"Jika keamanan tidak terjamin, maka semua upaya akan sia-sia. Kampanye, penggunaan kaos apa pun, dan kehadiran di mana pun akan menjadi sia-sia. Puncak dari semua pertarungan ada di TPS," tegas Adian di Jakarta pada Jumat (9/2).

Seorang tokoh aktivis 98 juga menyatakan bahwa segalanya bisa berubah pada tanggal 14 Februari 2024 karena potensi kecurangan yang sangat besar.

"Ngapain tepuk tangan untuk nomor 1, nomor 2, dan nomor 3, jika suara TPS tidak bisa dijaga, jika kejujuran tidak bisa terjadi di TPS," ujarnya.

Menurutnya, siapa pun yang berkuasa karena kecurangan, akan terus menjaga kekuasaannya dengan cara kecurangan demi kecurangan, dan hal itu dimulai dari TPS.

Sumber: