China Dorong Dialog Sebagai Solusi Konflik Palestina-Israel

China Dorong Dialog Sebagai Solusi Konflik Palestina-Israel

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Kamis (30/11/2023).--Foto: ANTARA/Desca Lidya Natalia

SIASAT.CO.ID - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menyampaikan bahwa China terus mendorong dialog sebagai metode terbaik untuk mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel.

Dalam konferensi pers rutin di Beijing, Wang Wenbin menyatakan, "Menteri Luar Negeri Wang Yi menekankan bahwa dialog dan negosiasi adalah cara terbaik untuk menyelamatkan nyawa dan pendekatan pokok dalam menyelesaikan perselisihan."

Wang Yi menyuarakan pandangan ini saat memimpin pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai Palestina dan Israel pada Rabu (29/11).

China memimpin pertemuan tersebut sebagai presiden bergilir DK PBB pada bulan November.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri luar negeri dan perwakilan dari 20 negara, termasuk Palestina, Qatar, Yordania, Arab Saudi, Mesir, Indonesia, Turki, Malaysia, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan Utusan PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland.

BACA JUGA:Israel Serang RS Indonesia di Gaza, Mahfud MD Pastikan Indonesia Akan Terus Bersama Palestina

Wang Wenbin menambahkan, "China sangat berharap gencatan senjata sementara saat ini bukanlah sekadar jeda sebelum babak serangan baru, melainkan awal dari upaya mewujudkan gencatan senjata yang komprehensif dan berkelanjutan. Gencatan senjata yang komprehensif dan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama."

Ia mengecam keras kekerasan dan serangan terhadap warga sipil, mengatakan bahwa pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional harus dikecam.

Wang Wenbin menegaskan pentingnya penuhnya pelaksanaan Resolusi 2712 DK PBB dan mengumumkan bahwa pemerintah China akan memberikan bantuan kemanusiaan darurat tambahan ke Gaza. Dia juga menekankan kebutuhan untuk lebih memantapkan perundingan politik demi mencapai 'solusi dua negara'.

Sumber: